Saturday 1 July 2023

DOHONG SENJATA TIKAM SUKU DAYAK - TAN-ST618 - SOLD !

 SISI 1





SISI 2








KELENGKAPAN





Keterangan Barang :
Kategori : Senjata Tikam
Nama : Dohong / Duhung
Origin : Kalimantan  
Approx Date : 1800 - 1900s 

Dimensi -/+ :
Panjang bilah : 20cm
Panjang keseluruhan : 30cm
Lebar bilah bagian pangkal : 1,5cm
Tebal bilah dari ujung ke pangkal : 2mm - 10mm
Berat bilah : 119 gram

Kelengkapan :
Hulu dan kumpang merupakan bawaan awal senjata sejak awal kami dapat. 
Terbuat dari kayu, entah kayu apa 

Kondisi :
- Bilah dikategorikan masih utuh, korosi pada bagian permukaan bilah , sisi tajam dan bagian pesi masih wajar karena usia benda.
- Kelengkapan senjata buatan lama dan bawaan sejak awal

 HARGA  : TERJUAL ! 

======================================

Selain mandau, masyarakat suku Dayak sebenarnya memiliki beragam senjata tradisional lain. Di antara senjata-senjata tersebut, ada yang bentuknya mirip keris. Namanya dohong atau duhung.
Saat ini, keberadaan dohong sudah langka. Tak heran jika di antara semua senjata Dayak, dohong merupakan yang paling asing di telinga masyarakat umum.  Padahal kalau melihat sejarah, dohong lebih dulu ada dibandingkan mandau dan senjata lainnya.
Masyarakat Dayak meyakini dohong merupakan senjata tertua yang dimiliki suku Dayak, tepatnya suku Dayak Ngaju. Masyarakat Dayak bahkan meyakini senjata ini sudah tercipta ketika manusia belum ada di bumi. Dohong merupakan senjata yang diciptakan oleh leluhur suku Dayak di alam atas.
Manusia pertama yang memiliki dohong adalah mereka yang dipercaya sebagai leluhur suku Dayak. Pada awalnya, hanya tiga orang yang memilikinya, yaitu Raja Sangen, Raja Sangiang, dan Raja Bunu.
Menurut legenda, ketiga raja tersebut memiliki dohong yang berbeda. Yang dimiliki Raja Sangen dan Raja Sangiang terbuat dari besi yang bisa mengapung.
Sementara, senjata yang dimiliki Raja Bunu terbuat dari besi yang tidak bisa mengapung. Dohong jenis ini biasa disebut sanaman leteng. Raja Bunu inilah yang diyakini sebagai manusia yang bernyawa dan bisa mati, dan diyakini sebagai salah satu leluhur dan nenek moyang suku Dayak.
Senjata tradisional serupa mata tombak ini dilengkapi dengan gagang bulat dan sebuah sarung yang terbuat dari kayu. Dulu, masyarakat Dayak juga menggunakannya sebagai senjata untuk berperang.
Bentuk dasar dohong adalah pisau biasa dengan bilah simetris. Senjata ini digunakan untuk menikam atau menusuk dalam pertarungan jarak dekat. Masyarakat Dayak membawa senjata ini saat berburu, untuk melindungi dirinya dari binatang buas dalam jarak dekat.
Selain digunakan sebagai pertahanan diri dan alat berburu, senjata tradisional Dayak ini dulu digunakan juga untuk bercocok tanam. Namun, kini hanya boleh dimiliki oleh Pisur atau ketua adat masyarakat Dayak.
Kini, senjata ini sudah menjadi semacam pusaka sehingga tidak dipakai untuk mendampingi aktivitas sehari-hari. Namun, untuk acara-acara tertentu, kadang dohong dikeluarkan sebentar. Sumber : 
https://1001indonesia.net/dohong-senjata-tertua-suku-dayak-ngaju/
NB : info tambahan yang kami dapat dari rekan pengiat senjata khas Kalimantan , asal Kalimatan Tengah, beliau mengatakan tombak jika sudah diganti tongkatnya menjadi senjata tikam (pendek) dinamakan Dohong. Tapi ada juga dohong yang diganti tongkatnya menjadi panjang, sebagai senjata berburu, maka namanya diganti menjadi tombak. Dohong ada yang dibuat sejak awal diperuntukan sebagai senjata pendek, ada juga yang bekas dari tombak. Salam


No comments:

Post a Comment