Keris
Sajen merupakan
keris sederhana, mini, dan kebanyakan hulu atau gagangnya menyatu dengan
bilahnya. Hulu keris yang juga terbuat dari logam wesi aji, umumnya berupa
gambaran manusia (putut) yang beragam bentuknya. Keris sajen kebanyakan hanya berpamor
sanak atau merambut dan gambaran pamor Adeg.
Selain unik, keris ini juga memiliki bilah sama dengan keris pada umumnya, ada yang lurus juga yang ber Luk.
Dari berbagai sumber keterangan, keris sajen yang amat sederhana ini, biasanya disebut dengan istilah Keris Majapahit. Padahal menurut keterangan dari kepustakaan keraton serta karya pujangga-pujangga kita, keris tangguh Majapahit selalu indah dan tinggi mutunya, tidak sesederhana keris sajen.
Keris sajen sendiri, dibuat khusus untuk keperluan sesaji, terutama pada upacara bersih desa atau upacara lain yang berkaitan dengan kekuatan alam gaib. Keris tersebut biasanya diletakkan di tengah beragam sesaji, dan sesudah upacara ritual usai, keris tersebut juga turut dilarung.
Itulah sebabnya, banyak keris sajen yang dijumpai sebagai barang temuan di tengah sawah, di pinggir hutan, atau di tanah peladangan. Keris sajen banyak yang sudah tidak utuh karena ada bagian bilah yang termakan karat. Hal ini disebabkan karena pada umumnya keris semacam ini ditemukan dalam keadaan tertimbun tanah karena memang tidak dipelihara.
Karena
keadaan barang yang telah rusak dan keropos itulah, sebagian orang yang kurang
paham mengenai budaya keris sering mengatakannya sebagai keris yang amat
bertuah. Bahkan oleh kalangan tertentu, keris itu kadang-kadang di tanjeg
sebagai keris yang ampuh.
Namun,
apapun alasannya keampuhan dan tuah sebuah keris tetaplah tergantung
si-pemegangnya.
No comments:
Post a Comment