Wednesday, 12 November 2025

MANDAU BAHARI DAYAK KENYAH - TRH242

 .
Mandau dayak kenyah





MANDAU BAHARI DAYAK KENYAH
Kode : TRH242

Sejarah mandau dari pemilik-pemilik sebelumnya, dikatakan Mandau eks koleksi kepala suku Dayak Kenyah di tahun awal 1900an. Berganti kepemilikan kepada ahli waris. Sampai suatu ketika putri dari ahli waris menikah. Dan Mandau diberikan sebagai hadiah perkawinan kepada sang Mantu. 
Singkat kisah Mandau ini didapat pemilik sekarang dari anak ahli waris terakhir. 
Di infokan juga kalau kelengkapan Mandau pada tahun 1990 diganti semua. 
Handel terbuat dari tanduk, sarung bilah terbuat dari kayu Ulin ?.

Mandau ini terlihat besinya menggunakan tehnik tempa lipat, terlihat pamor pada bilahnya. 
Panjang bilah Mandau ± 60cm.

Mandau ini kami maharkan.
Silahkan jika berminat.

HARGA : 25.000.000 IDR

#mandau #mandaudayak #sukudayak


Mandau : Senjata Tradisional Dayak dan Filosofinya

Mandau adalah senjata tradisional yang paling ikonik dari suku Dayak di Kalimantan. Lebih dari sekadar alat berperang, mandau menyimpan makna filosofis yang mendalam, mencerminkan hubungan erat antara manusia, alam, dan dunia spiritual.

1. Simbol Keberanian dan Kejujuran
Bentuk bilah yang melengkung tajam melambangkan keberanian yang tidak pernah goyah. Pada banyak suku Dayak, pemilik mandau diharapkan selalu bertindak jujur dan berani dalam menghadapi tantangan hidup.

2. Perlindungan dan Keseimbangan
Gagang mandau biasanya terbuat dari kayu atau tanduk yang diukir rapi, melambangkan akar kehidupan yang kuat. Ukiran‑ukiran ini sering menggambarkan binatang hutan, pohon, atau motif alam lainnya, yang menandakan perlindungan terhadap kejahatan serta upaya menjaga keseimbangan antara manusia dan lingkungan.

3. Koneksi Spiritual
Pada upacara adat, mandau diletakkan di altar sebagai persembahan kepada roh‑roh leluhur. Pemiliknya percaya bahwa senjata ini membawa energi spiritual yang dapat memberi kekuatan, kebijaksanaan, dan petunjuk dalam pengambilan keputusan penting.

4. Identitas dan Martabat
Memiliki mandau berarti memiliki identitas budaya yang kuat. Senjata ini menjadi tanda status sosial dan martabat dalam komunitas. Dengan memakainya, seseorang menegaskan komitmennya terhadap nilai‑nilai adat dan kebanggaan akan warisan Dayak.

5. Estetika dan Kreativitas
Setiap mandau memiliki pola ukiran yang unik, mencerminkan kreativitas sang pembuat serta kepercayaan bahwa keindahan dapat menjadi sarana menyampaikan pesan moral dan filosofis kepada generasi selanjutnya.

Secara keseluruhan, mandau bukan hanya senjata, melainkan sebuah karya seni yang merangkum nilai‑nilai keberanian, kejujuran, perlindungan, keseimbangan, serta hubungan spiritual dengan alam dan leluhur. Filosofi ini tetap hidup dalam setiap genggaman, mengingatkan pemiliknya akan tanggung jawab yang melekat pada warisan budaya Dayak.

No comments:

Post a Comment