.
PARANG TORAJA - TRH244
Parang Toraja mengacu pada pedang mirip golok yang berasal dari Sulawesi, Indonesia. Secara tradisional, digunakan untuk alat perang dan pertanian. Masyarakat Toraja Bare'e dan masyarakat Pamona menggunakan parang ini .
Deskripsi Fisik
- Bilahnya sedikit melebar ke arah ujung dan sedikit melengkung ke atas di bagian ujungnya, dengan sisi tajam yang lebih panjang dari bagian belakang bilahnya .
- Hulunya terbuat dari kayu atau tanduk kerbau dan dihiasi dengan ukiran .
- Sarungnya terbuat dari kayu tebal, dan memiliki dua lubang untuk digantungkan di pinggang pengguna .
Suku Toraja adalah suku yang mendiami pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia. Populasi suku ini diperkirakan sekitar 1 juta jiwa, dengan sekitar 500.000 di antaranya masih tinggal di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa .
Mayoritas suku Toraja menganut agama Kristen, sementara sebagian kecil menganut agama Islam dan kepercayaan animisme yang dikenal sebagai Aluk To Dolo. Pemerintah Indonesia telah mengakui kepercayaan ini sebagai bagian dari agama Hindu Dharma .
Etimologi
Kata "Toraja" berasal dari bahasa Bugis, to ri aja, yang berarti "orang yang berdiam di negeri atas". Pemerintah kolonial Belanda menamai suku ini "Toraja" pada tahun 1909 .
Ciri Khas Suku Toraja
Suku Toraja terkenal karena beberapa hal, di antaranya :
- Ritual Pemakaman: Upacara pemakaman Toraja adalah peristiwa sosial yang penting, biasanya dihadiri oleh ratusan orang dan berlangsung selama beberapa hari .
- Rumah Adat Tongkonan: Rumah adat Tongkonan adalah rumah tradisional Toraja yang memiliki arsitektur unik dan menjadi simbol identitas suku Toraja .
- Ukiran Kayu: Suku Toraja juga dikenal dengan seni ukir kayunya yang khas dan memiliki nilai seni tinggi .
Sejarah Suku Toraja
Sebelum abad ke-20, suku Toraja tinggal di desa-desa otonom dan menganut animisme. Mereka belum tersentuh oleh dunia luar. Pada awal 1900-an, misionaris Belanda datang dan menyebarkan agama Kristen. Setelah semakin terbuka kepada dunia luar pada tahun 1970-an, Kabupaten Tana Toraja menjadi lambang pariwisata Indonesia .
Panjang bilah : ±47cm.
Approx date : 1900s - 1950s
Kelengkapan original bawaan bilah.
HARGA : 3.500.000 IDR








No comments:
Post a Comment